Sabtu, 30 Januari 2021

Stages of Development Viktor Lowenfeld Creative and Mental Growth - ppt download

Stages of Development Viktor Lowenfeld Creative and Mental Growth - ppt download: 1-2 Years Old (approximant ages) The scribbling stage First disordered scribbles are simply records of enjoyable kinesthetic activity, not attempts at portraying the visual world. After six months of scribbling, marks are more orderly as children become more engrossed. Soon they begin to name scribbles, an important milestone in development. 1-2 Years Old (approximant ages)

Jumat, 25 September 2020

MEMAHAMI UNSUR DAN OBYEK SENI RUPA 2 DIMENSI

 Tontonlah video materi unsur-unsur dan objek seni rupa dua dimensi dibawah ini. kemudian bacalah rangkuman materi di blog ini supaya lebih memahami.

Video memahami unsur dan objek seni rupa 2 dimensi.

A.   Unsur –unsur  karya seni Rupa

Seorang perupa (seniman, desainer, kriyawan, perajin dan sebagainya) mengolah unsur-unsur seni rupa fisik dan nonfisik sesuai dengan keterampilan dan kepekaan yang dimilikinya dalam mewujudkan sebuah karya seni rupa. Dalam sebuah karya seni rupa, unsur fisik dapat secara langsung dilihat dan atau diraba sedangkan unsur nonfisik adalah prinsip  atau kaidah-kaidah umum yang digunakan untuk menempatkan unsur-unsur fisik dalam sebuah karya seni.

Unsur-unsur fisik dalam sebuah karya seni rupa pada dasarnya meliputi semua  unsur  visual  yang terdapat pada sebuah  benda. Dengan demikian pengamatan terhadap unsur-unsur visual pada karya seni rupa ini  tidak berbeda dengan pengamatan terhadap benda-benda yang ada di sekeliling kamu.

Cermati kembali paparan singkat tentang unsur-unsur rupa berikut ini.

1.    Garis .

Garis adalah unsur fisik yang mendasar dan penting dalam mewujudkan sebuah karya seni rupa. Garis memiliki dimensi memanjang dan mempunyai arah serta sifat-sifat khusus seperti: pendek, panjang, vertikal, horizontal, lurus, melengkung, berombak, dan seterusnya.

Bermacam- macam garis  beserta efek fisiknya
(sumber : buku Seni Rupa Jilid I untuk SMK, Agung Suharyadi)

Garis dapat juga kamu gunakan untuk mengkomunikasikan gagasan dan mengekspresikan diri. Garis tebal tegak lurus, misalnya, dapat memberi kesan kuat dan tegas, sedangkan garis tipis melengkung, memberi kesan lemah dan ringkih. Karakter garis yang dihasilkan oleh alat yang berbeda akan meng- hasilkan karakter yang berbeda pula. Coba bandingkan karakter garis yang dihasilkan oleh jejak spidol pada kertas dan jejak arang pada kertas. Banding- kan pula jejak garis yang dibuat dengan ballpoint dan pinsil. Buatlah berbagai bentuk garis, kemudian cobalah untuk merasakan kesan dari garis-garis yang kamu buat tersebut.

 2.  Raut (Bidang dan Bentuk)

Unsur rupa lainnya adalah “raut” yang merupakan tampak, potongan atau wujud dari suatu objek. Istilah ”bidang” umumnya  digunakan untuk menunjuk wujud benda yang cenderung pipih atau datar sedangkan ”bangun” atau ”bentuk” lebih menunjukkan kepada wujud benda yang memiliki volume (mass). Perhatikan gambar di samping dan di bawah ini. Tunjukkanlah mana unsur ”bidang” dan mana unsur ”bentuk” atau ”bangun”.Bagaimana kamu membedakan wujud  ”bidang” dan ”bangun” atau ”bentuk” dalam sebuah karya seni rupa dua dimensi?

                   Gambar kelompok sebelah kiri gambar bidang, kelompok kanan bentuk atau bangun
(sumber gambar : buku Seni Budaya kelas X, Kemdikbud)


3.   Ruang

Unsur ruang dalam sebuah karya seni rupa dua dimensi menunjukan kesan dimensi dari objek yang terdapat pada karya seni rupa tersebut. Pada karya dua dimensi kesan ruang dapat dihadirkan dalam karya dengan pengolahan unsur-unsur kerupaan lainnya seperti perbedaan intensitas warna, terang- gelap, atau menggunakan teknik menggambar perspektif untuk menciptakan ruang semu (khayal).

Karya seni rupa dua dimensi dengan visualisasi yang menunjukkan kesan ruang.  


                                                     Lukisan Albert Biersatdt, Rocky Mountain.
(sumber gambar : buku Seni Rupa Jilid I untuk SMK, Agung Suharyadi)



Sketsa desain interior kamar tidur, Saichul-Ludvi
(sumber gambar : arsitag.com)

4.   Tekstur
Tekstur atau barik adalah unsur rupa yang menunjukan kualitas taktil dari suatu permukaan atau penggambaran struktur permukaan suatu objek pada karya seni rupa. Berdasarkan wujudnya, tekstur dapat dibedakan atas tekstur asli dan tekstur buatan. Tekstur asli adalah perbedaan ketinggian permukaan objek yang nyata dan dapat diraba, sedangkan tekstur buatan adalah kesan permukaan objek yang timbul pada suatu bidang karena pengolahan unsur garis, warna, ruang, terang-gelap, dan sebagainya

Contoh arsir untuk menggambarkan berbagai macam tekstur
(sumber gambar : buku Seni Budaya Kelas X, Kemdikbud)




Gambar arsir tekstur halus dan licin seperti benda yang dibuat dari kaca.
              (sumber :https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/06/150000469/teknik-menggambar)

                                             Gambar  arsir tekstur bulu pada gambar anak singa. 
(sumber gambar : pinterest.com)

5. Warna

Ada beberapa pendapat yang mencoba menjelaskan tentang warna, namun yang menonjol dan aplikatif dalam bidang seni rupa adalah teori cahaya  dan  teori  pigmen.  Teori  cahaya dipelopori oleh  Sir  Isaac Newton yang mengatakan bahwa warna yang kita Iihat pada suatu benda berasal   dari  cahaya  putih  matahari.  Hal  ini  dibuktikannya  dengan membiaskan cahaya putih itu dengan prisma kaca . Hasil yang keluar dari prisma itu berupa tujuh spektrum warna.
Selanjutnya menurut teori itu kita dapat melihat warna sebuah benda karena benda tersebut menyerap dan memantulkan spektrum warna ke mata kita.
Gambar prisma cahaya
  (sumber gambar : buku Seni Rupa Jilid  1 untuk SMK, Agung Suharyadi ).

Teori warna pigmen.  Menurut teori warna Brewster, semua warna yang ada berasal dari tiga warna pokok (primer) yaitu merah, kuning, dan biru. 


Lingkaran warna pigmen
(sumber gambar : sumber gambar :  buku Seni Rupa Jilid  1 untuk SMK, Agung Suharyadi ).

Kelompok warna pigmen.
1. Warna primer : merah , biru , kuning
2. Warna sekunder : hijau , jingga, ungu
3. Warna tertier : kuning jingga, merah jingga, ungu merah, ungu biru, hijau biru, hijau kuning.

Dalam berkarya seni rupa terdapat beberapa teknik penggunaan warna, yaitu secara harmonis, heraldis, murni, monokromatik dan polikromatik. Cobalah kamu mencari informasi tentang teknik-teknik penggunaan warna tersebut.
Perhatikan gambar-gambar karya seni rupa berikut ini, gambar manakah yang menunjukkan  penggunaan warna secara harmonis, heraldis, murni, monokromatik dan polikromatik. Cara penggunaan warna yang bagaimana yang paling kamu sukai? Jelaskan alasannya !

1. Pengunaan warna secara heraldis (simbolik

Warna -warna yang dipergunakan pada gambar lambang negara Pancasila yang diciptakan oleh Sultan Hamid II dari Kesultanan Pontianak. Setiap warna mempunyai arti atau simbol.

2. Penggunaan warna secara monokromatik

Warna warna yang digunakan merupakan warna gradasi dari satu macam warna, yaitu warna yang tua ke warna muda, caranya dengan mencampur dengan warna putih. Semakin banyak warna putih, semakin muda warnanya.

3. Penggunaan warna secara polikromatik. Disebut juga warna analogus.
Warna yang digunakan merupakan gradasi dua warna yang berdekatan dlam lingkaran warna. Misalnya gradasi dari warna hijau kekuning.

Penggunaan warna secara murni . Tidak terikat  pada aturan penggunaan warna diatas.Warna digunakan sesuai perasaan dan ide pelukis.Seperti pada lukisan abstrak dibawah.

6.   Gelap-Terang
Unsur gelap-terang pada karya seni rupa timbul karena adanya perbedaan intensitas  cahaya yang  jatuh  pada  permukaan  benda.  Perbedaan ini menyebabkan munculnya tingkat nada warna (value) yang berbeda. Bagian yang terkena cahaya akan lebih terang dan bagian yang kurang atau terkena cahaya akan tampak lebih gelap.
Perhatikan objek gambar dua dimensi di bawah ini yang menggunakan unsur gelap-terang dan yang kurang menggunakan unsur gelap terang. Kesan apa yang kamu lihat dan rasakan pada masing-masing objek gambar tersebut

         Gambar dua dimensi menggunakan unsur gelap-terang bagian kelompok gambar sebelah kanan


B. Penataan unsur-unsur visual pada karya seni rupa.
 Penataan unsur-unsur visual pada sebuah karya seni rupa menggunakan prinsip-prinsip dasar berupa kaidah atau aturan baku yang diyakini oleh seniman dan perupa pada umumnya, dapat membentuk sebuah karya seni yang baik dan indah. Kaidah atau aturan baku ini disebut komposisi, kata tersebut berasal dari bahasa latin compositio yang artinya menyusun atau menggabungkan menjadi satu. Komposisi dapat mencakup beberapa prinsip penataan seperti: kesatuan (unity); keseimbangan (balance) dan irama (rhythm), penekanan, serta proporsi dan keselarasan. Prinsip-prinsip dasar ini merupakan unsur non fisik dari karya seni rupa.
 

Sebelah kiri contoh karya lukisan dengan keseimbangan asimetris. Karya sebelah kanan menggunakan keseimbangani simetris.(sumber gambar: buku Seni Budaya kelas X)

                                        
Contoh karya seni rupa dengan penataan unsur yang berirama, pengulangan dan variasi.
(sumber gambar : buku Seni Budaya kelas X)

Penataan unsur-unsur rupa ini dilakukan menggunakan berbagai teknik dan bahan pada berbagai medium membentuk objek-objek yang unik pada karya seni rupa dua dimensi. Bagaimana cara menyusun unsur-unsur tersebut? Coba perhatikan karya seni rupa dua dimensi yang ada disekitar kamu. Amati bagaimana unsur-unsur rupa tersusun dalam karya seni rupa dua dimensi tersebut.

Demikian materi unsur dan obyek seni rupa dimensi. Semoga bids dipahami, dan salam sehat.


#memahami #unsurdan objeksenirupa2dimensi#belajardarirumah#pjjsman2purwokerto

Minggu, 23 Agustus 2020

Ragam Jenis Seni Rupa Dua Dimesi

 




Pada karya seni rupa, berdasarkan bahannya kita mengenal karya lukisan cat minyak, cat air, krayon, seni kriya kulit, kriya logam, kriya kayu, dan sebagainya. Adapun pengkategorian berdasarkan tekniknya, kita mengenal jenis karya seni batik, seni ukir, seni pahat, kriya anyam dan sebagainya. Pengkategorian jenis karya seni rupa berdasarkan  waktu  perkembangannya,  kita  dapat mengelompokkan  ke dalam karya seni rupa pra sejarah, tradisional, klasik, modern, pos modern, kontemporer dan sebagainya. Pengkategorian karya ini sangat kita perlukan terutama dalam kegiatan kritik dan apresiasi.

 

Selain berdasarkan bahan, teknik dan waktu, karya seni rupa dapat dikategorikan juga berdasarkan fungsi atau tujuan pembuatannya. Melalui pengkategorian berdasarkan fungsi ini kita mengenal karya seni rupa terapan dan seni rupa murni untuk membedakan kegunaan praktis dari karya seni rupa tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan (fungsi) khusus kita dapat mengkategorikan karya seni rupa yang memiliki fungsi sosial, ekspresi, pendidikan, keagamaan dan sebagainya.

Seni rupa 2 dimensi adalah karya seni rupa yang hanya memiliki dua ukuran atau sisi, mudahnya karya ini hanya memiliki panjang dan lebar saja, tanpa dimensi ketiga yaitu: ruang Contohnya adalah lukisan, seni grafis, ilustrasi dan karya rupa lain yang digambar diatas permukaan datar.

Istilah ini muncul ketika seni rupa dibedakan berdasarkan dimensinya, yaitu karya seni rupa dua dimensi dan seni rupa tiga dimensi. Penggolongan seperti ini dilakukan agar kita memahami seberapa jauh cakupan seni rupa dapat dibedakan.

Misalnya, seni rupa juga dapat dibedakan berdasarkan fungsinya. Yaitu, seni rupa terapan (applied art) yang pembuatannya melalui proses perancangan (desain), dan seni rupa murni, karya yang dibuat dengan tujuan ekspresi untuk dinikmati keindahan dan keunikannya saja tanpa mempertimbangkan fungsi praktisnya.

Selain berdasarkan bentuk (dimensi) dan fungsinya, karya seni rupa juga dapat dibedakan berdasarkan karakteristik media (alat, teknik, dan bahan) dan orientasi pembuatannya. Berdasarkan karakteristik tersebut, seni rupa terbagi menjadi: seni lukis, seni grafis, seni patung, seni kriya, dan desain. Ketika kita mengetahui setiap jenis seni rupa berdasarkan parameter fungsinya, maka akan jauh lebih mudah bagi kita untuk mengapresiasi atau menciptakan karya spesifik yang ingin kita pelajari. 

Jenis Karya seni rupa berdasarkan fungsinya :

I.            Seni Rupa  Murni

      1. Gambar/ Drawing .

Berasal dari kata  to draw yang artinya  menarik garis untuk menirukan bentuk benda yang dilihat atau dibayangkan. Pengertian menggambar mengandung arti  seniman  dengan  menggunakan   alat  dan  bahan  tertentu untuk membuat  goresan  menirukan  bentuk-bentuk  yang  dilihatnya  ke  atas bidang dua dimensi.

Gambar sketsa karya Henk Ngantung, Latihan Militer
(sumber gambar: buku Seni Rupa Jilid 2 SMK, Agung Suryahadi)

Gambar sketsa karya Henri Matisse, Gadis di depan Aquarium
(sumber gambar: buku Seni Rupa Jilid 2 SMK, Agung Suryahadi)


           2. Lukisan/Painting

Berasal dari kata to paint berarti mengecat, yakni menggunakan cat untuk menirukan bentuk benda yang dilihat dan dibayangkan. Dalam perkembangannya, melukis  mengandung pengertian tentang pengung- kapan pikiran dan perasaan atau idealisasi senimannya tentang estetika, yaitu nilai-nilai keindahan yang  dianutnya


Corak atau gaya lukisan.


a.         Dekoratif.

Yaitu penampilan karya yang lebih mengutamakan keindahan garis, bidang warna. Warna pada bidang tidak memiliki kesan terang gelap, tetapi rata/datar saja. Garis diusahakan lancar, rapi. Bentuk tidak menuruti benda aslinya, tetapi direkayasa demi keindahan. 

Perhatikan tiga lukisan corak dekoratif dibawah . Apakah perbedaan ketiga lukisan dekoratif tersebut?


Lukisan karya Irsyam, Kenangan Doa Tulus
(sumber gambar : http://www.lukisanku.id)

Lukisan karya batara Lubis, Perkampungan

Lukisan Widayat, Ikan-ikan


b. Naturalis/ Realis.  
Corak penampilan karya yang memperlihatkan ketelitian seniman dalam menggambarkan objek secara rinci, sesuai dengan bentuk aslinya (haslinya menyerupai hasil pemotretan). 

Contoh lukisan naturalis/realis.


Lukisan Rustamdji, Pasar Burung
(sumber gambar : http: // aspromenade.wordpress.com)

Lukisan karya Lee Man Fong, Bali Life
(sumber gambar : http://ayaspromenade.wordpress.com)
Lukisan karya Chusin Setiadikara, The Blue Sport Jacket.

c.  Abstrak.  
Corak abstrak,  penampilan/perwujudan karya yang tidak- mengingatkan  kepada bentuk atau objek yang ada di alam. Yang tampak pada lukisan  misalnya hanya  komposisi  warna-warna  atau bidang.

Contoh lukisan abstrak :

Lukisan karya Jackson Pollock
sumber gambar : http;//toplintas.com)

Lukisan karya  Nashar, Renungan Malam
(sumber gambar : http://id.pinterest.com)

Lukisan karya Amri Yahya, Hutan Terbakar
(sumber gambar: : http://lelanglukisanmaestro.blogspot.com)

3.  Seni Grafis.  

Seni grafis adalah cabang seni rupa yang proses pembuatan karyanya menggunakan teknik cetak, biasanya di atas kertas. prosesnya mampu menciptakan salinan karya yang sama dalam jumlah banyak, ini yang disebut dengan proses cetak. Tiap salinan karya dikenal sebagai 'impression'. Lukisan atau drawing, di sisi lain, menciptakan karya seni orisinil yang unik. Cetakan diciptakan dari permukaan sebuah bahan, yang umum digunakan adalah: plat logam, biasanya tembaga atau seng untuk engraving atau etsa; batu digunakan untuk litografi; papan kayu untuk woodcut/cukil kayu

Tiap-tiap hasil cetakan biasanya dianggap sebagai karya seni orisinil, bukan sebuah salinan. Karya-karya yang dicetak dari sebuah plat menciptakan sebuah edisi, pada masa seni rupa modern masing-masing karya ditandatangani dan diberi nomor untuk menandai bahwa karya tersebut adalah edisi terbatas.
Jenis seni grafis:

a. C ukil kayu . 
Cukil kayu atau xylografi adalah teknik cetak relief dalam seni grafis, di mana gambar dipahat pada permukaan papan kayu, dengan bagian yang akan dicetak tetap sejajar dengan permukaan sementara bagian yang tak dicetak dicukil atau dipahat dengan tatah/alat cukil. Bagian yang dicukil dengan pisau atau tatah hasilnya menjadi "putih" (warna kertas atau bahan lain), bagian yang tidak dicukil tetap sejajar dengan permukaan aslinya, hasilnya menjadi "hitam" (warna tinta). Seni cukil kayu disebut juga dengan "xilografi" ("xylography") tetapi kata ini jarang digunakan dalam bahasa Inggris.
Contoh karya seni cukil kayu: 

Cukil kayu karya Tsukioka Yoshitoshi, Ishiyama Moon

b.  Engraving

 Pembuat engraving memakai alat dari logam yang diperkeras yang disebut dengan burin untuk   mengukir desain ke

 permukaan logam, tradisionalnya memakai plat tembaga. Alat ukir tersebut memiliki bermacam- macam bentuk dan ukuran

 menghasilkan jenis garis yang berbeda-beda. 


Seluruh permukaan plat diberi tinta, kemudian tinta dibersihkan dari permukaan, yang tertinggal hanya tinta yang  berada di garis

 yang diukir. Kemudian plat ditaruh pada alat press bertekanan tinggi bersama dengan lembaran kertas (sering kali dibasahi  untuk

 melunakkan). Kertas kemudian mengambil tinta dari garis engraving (bagian yang diukir),  dan menghasilkan karya cetak.

Contoh cetak engraving :


Engraving karya  Albrecht Dürer, Melancholia 

c.  Etsa. 
Teknik etsa berlawanan dengan teknik cukil kayu, pada etsa bagian permukaan tinggi bebas tinta, bagian  permukaan rendah menahan tinta. Mula-mula selembar plat logam (biasanya tembaga, seng atau baja) ditutup dengan lapisan semacam lilin. Kemudian seniman menggores lapisan tersebut dengan jarum etsa yang runcing, sehingga bagian logamnya terbuka. .

Plat tersebut lalu dicelupkan dalam larutan asam atau larutan asam disapukan di atasnya. Asam akan mengikis bagian plat yang digores (bagian logam yang terbuka/tak terlapisi). Setelah itu, lapisan yang tersisa dibersihkan dari  plat, dan proses pencetakan selanjutnya sama dengan proses pada engraving


Karya etsa Francisco Goya, Tidurnya Pikiran Menciptakan  Monster-monster.

d. Litografi.  
Litografi adalah teknik yang ditemukan pada tahun 1798 oleh Alois Senefelder dan didasari pada sifat kimiawi minyak dan air yang tak bisa bercampur. Digunakan permukaan berpori, biasanya sejenis batu yang disebut limestone/batu kapur; gambar dibuat pada permukaan batu dengan medium berminyak. 

Kemudian dilakukan pengasaman, untuk mentransfer minyak ke batu, sehingga gambar 'terbakar' pada permukaan. Lalu   dilapisi 
gum arab, bahan yang larut air, menutupi permukaan batu yang tidak tertutupi medium gambar (yang berbasis minyak). Batu lantas
dibasahi, air akan berada pada bagian permukaan yang tidak tertutup medium gambar berbasis minyak tadi; selanjutnya batu di-roll dengan tinta berbasis minyak ke seluruh permukaan; karena air menolak sifat minyak pada tinta maka tinta hanya menempel pada bagian gambar yang berminyak.

Kemudian selembar kertas lembap diletakkan pada permukaan, image/gambar ditransfer  ke kertas dengan menggunakan alat press.
Contoh karya litografi :

Karya litografi  Jean Lurcat.


II. Seni  Rupa Terapan

1.  Seni Kriya.  
Seni kriya adalah salah satu cabang seni rupa yang menghasilkan benda kerajinan (craft) yang bernilai seni dan membutuhkan keahlian tangan (craftsmanship) yang tinggi untuk membuatnya. Hasil seni kriya yang berwujud dua dimensi :

a. Seni Batik.  
Batik adalah seni menggambar pada kain dengan teknik menutup kain menggunakan lilin/malam pada bagian yang tidak diinginkan untuk diwarnai, sehingga ketika kain di celup untuk diwarnai, bagian yang telah ditutupi malam tersebut membentuk motif yang telah digambar sebelumnya menggunakan lilin.
Contoh pola batik :

Pola batik Banyumas, Ayam Puger Seling
(sumber gambar : http://staffnew.ac.id)

b. Kriya Sungging.  
Seni Kriya Kulit Tatah Sungging adalah kelompok seni kriya kulit yang menggunakan bahan utama ( bahan baku ) kulit mentah (perkamen) dari kulit binatang dengan teknik ditatah (ukir) dan disungging dalam mewujudkan suatu karya.

Kriya  kulit Tatah Sungging di Jawa, hingga sekarang masih berkembang terutama di Jawa Tengah, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Surakarta ( Solo). Kedua daerah ini cukup dikenal mempunyai tradisi wayang kulit dengan gaya sendiri-sendiri.
Contoh hasil karya kriya  kulit sungging :

Karya  Wayang kulit sungging, Setyaki
(sumber gambar : http://wayangstore.com)

c. Tenun.  
Menenun adalah proses membuat kain dari benang dengan cara tradisional/manual dengan menyilangkan dua jajaran benang yang saling tegak lurus
Contoh kain tenun :

Kain Tenun dari Dayak Iban Kalimantan barat.
(sumber gambar :  http://www.gerainusantara.com/)

2. Seni Desain. 
Desain merupakan kata yangdiambil dari bahasa inggris yaitu desainyang berarti rencana, jika dijabarkanarti kata desain adalah ilmu yang berhubungan dengan suatu perencanaan atau suatu perancangan, biasanya berbentuk suatu gambar(dwimatra) dan nantinya dapatdiwujudkan dalam bentuk yangsebenarnya (trimatra) atau hanyasebagai aturan yang tertulis saja.

a. Desain Logo
Logo adalah  identitas suatu perusahaan dalam bentuk visual yang diaplikasikan dalam berbagai  sarana fasilitas dan kegiatan perusahaan sebagai bentuk komunikasi visual. Logo disebut juga simbol, tanda gambar, merek dagang yang berfungsi sebagai identitas diri dari suatu badan usaha dan tanda pengenal yang merupakan ciri khas perusahaan
Contoh desain logo :

Desain Logo
(sumber gambar : https://www.sangdes.com/)

b.    Desain poster.  
Desain grafis yang memuat komposisi gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar atau kecil. Pengaplikasiannya dengan ditempel di dinding atau permukaan datar lainnya dengan sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin. Karena itu poster biasanya dibuat dengan warna-warna kontras dan kuat. Poster bisa menjadi sarana iklan, pendidikan, propaganda, sosialisasi dan dekorasi.
Contoh poster sosialisasi festival batik : 

Poster Festival  Seni  Batik 
(sumber gambar : dokumentasi pribadi )




#materisenirupakelasxii#belajardarirumah#sman2purwokerto#ragamjenissenirupaduadimensi

 









www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com